Mo Zi (墨子) 468-376 SM
Pencetus ajaran Mo (墨家思想). Konon sebelumnya pernah mempelajari ajaran Ru, baru kemudian mencetuskan pemikirannya sendiri, termasuk pemikiran yang menentang ajaran Ru. Salah satunya dalam Fei Ru (非儒), yang sebenarnya terdiri dari 2 bagian: atas dan bawah, namun bagian atasnya telah hilang. Berikut ini adalah bagian bawahnya. Banyak "rumor" dan "analisa" mengenai Fei Ru ini. Ada yang berteori, Mo Zi sebenarnya hanya memprotes kaum Ru (murid-murid Kong Zi) pada saat itu, namun tidak memprotes Kong Zi. Ada juga yang mengatakan, Fei Ru ini sebenarnya bukanlah ajaran asli Mo Zi. Namun hal-hal tersebut juga belum terbukti 100% alias baru pemikiran orang-orang saja.
Mozi - Fei Ru Bagian Bawah :
Kaum Ru berkata: "Mencintai kerabat harus ada bedanya, menghormati orang bijak juga ada bedanya." Maksudnya adalah adanya perbedaan hubungan yang dekat dan yang jauh, derajat yang lebih terhormat dan yang lebih rendah. Dalam > tertulis: Masa berduka untuk orang tua adalah 3 tahun, untuk istri dan putra sulung juga 3 tahun; untuk paman (dari ayah), saudara, dan anak dari selir/gundik 1 tahun; untuk kerabat dari marga lain 5 bulan. Jika menggunakan jauh dekatnya hubungan untuk menentukan masa berduka, maka istri dan anak sulung dianggap sama dengan ayah. Jika menggunakan lebih terhormat dan lebih rendahnya derajat untuk menentukan masa berduka, maka istri dan putra sulung dianggap sama terhormat derajatnya dengan orang tua; lalu paman, kakak dan anak dari selir/gundik dianggap sederajat. Apakah layak kurang ajar seperti ini?
Orang tua mereka meninggal, jenasahnya diletakkan, tidak segera diberi pakaian dan dimasukkan ke peti. Malah mencari di rumah, mengintip ke dalam sumur, merogoh lubang tikus, memanggil arwah orang yang sudah meninggal, dikiranya masih ada, sungguh konyol sekali. Jika tidak ada, juga tetap harus diminta, sungguh palsu sekali.
Saat menikah, harus pergi sendiri menjemput istri, dengan mengenakan pakaian bawahan hitam dan mengendarai kereta, menggenggam tali kekang, kemudian talinya diberikan kepada istri seperti sedang melayani ayah. Ritual upacara pernikahan seperti sedang sembahyang kepada dewa. Menjungkirbalikkan yang tinggi dan yang rendah, melawan orang tua, menjadi sejajar dengan istri. Meninggikan derajat istri dan melayani orang tua dengan cara seperti ini, apakah bisa dikatakan berbakti? Orang Ru saat mengambil istri (menikah) katanya, "Istri harus melakukan upacara sembahyang, anak harus menjaga kuil leluhur, maka harus dihormati." Seharusnya dijawab, "Itu bohong! Kakaknya juga menjaga kuil leluhur selama puluhan tahun, kemudian meninggal, masa berkabungnya hanya 1 tahun. Istri saudaranya juga menyembahyangi leluhurnya, tapi kalau meninggal, tidak berkabung untuknya. Sedangkan untuk istri dan anak sendiri, berkabung 3 tahun, pasti bukan karena alasan menyembayangi leluhur." Memberikan perlakuan khusus pada istri dan anak hingga berkabung 3 tahun, bisa dikatakan, "Ini namanya mementingkan keluarga." Tapi bukankah ini memberikan lebih pada orang yang lebih disayangi dan menyepelekan orang yang lebih penting, apakah bukan penipu namanya?
Selain itu juga bersikeras tentang "ada takdir", dan berkata, "Umur panjang dan pendek, hidup miskin dan kaya, dunia kacau dan damai, semua ada takdirnya, tidak dapat dikurangi atau ditambah. Hadiah dan hukuman, keberuntungan dan kesialan, semua adalah hitungan dari langit. Pengetahuan dan kekuatan manusia tidak bisa berbuat apa-apa." Pejabat yang mempercayai hal ini akan menjadi malas mengerjakan tanggung jawabnya. Rakyat yang mempercayai hal ini akan menjadi malas bekerja. Pejabat tidak mengurus negara, maka negara akan kacau. Petani tidak rajin bekerja, maka akan menjadi miskin. Miskin dan kacau, sama sekali berlawanan dengan tujuan pemerintahan dan pengaturan. Orang-orang Ru menganggapnya sebagai ajaran, padahal ini mencelakakan dunia.
Menggunakan ritual yang rumit untuk membingungkan orang, berduka dan berpura-pura bersedih dalam waktu yang lama untuk menipu orang tua yang telah meninggal. Menciptakan teori tentang "takdir", membuat orang sudah puas walaupun miskin. Orang tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, dan bermalas-malasan dengan tenang. Rakus makan dan minum, malas bekerja, beresiko bisa terjebak kelaparan dan kedinginan. Seperti pengemis, seperti tikus yang mencuri dan menyimpan makanan, seperti kambing jantan yang serakah, melompat-lompat seperti babi dikebiri. Kalau ditertawakan oleh junzi, mereka akan bilang: "Orang biasa bagaimana bisa memahami kaum Ru yang baik?!" Di musim panas mengemis, makan gandum dan padi, menunggu hingga 5 macam bahan pangan sudah lengkap, lalu pergi ke tempat orang yang sedang mengadakan upacara kematian. Anak cucu semua ikut, makan dan minum sepuasnya. Cukup ikut beberapa kali upacara kematian, maka sudah cukup (mendapat makan). Mengandalkan orang lain untuk jadi terhormat, mengandalkan hasil sawah orang lain untuk jadi kaya. Kalau ada orang kaya yang mengadakan upacara kematian, mereka akan sangat senang, katanya, "Inilah sumber makan & pakaian!"
Kaum Ru bilang, "Junzi harus mengucapkan kata-kata kuno dan berpakaian seperti orang kuno, baru dapat dibilang orang bajik". Seharusnya dijawab, "Yang disebut dengan kata-kata kuno dan pakaian kuno itu semuanya pernah menjadi baru pada jamannya. Orang kuno mengatakannya dan mengenakannya, apakah berarti bukan junzi? Lalu kenapa harus mengucapkan kata-kata orang yang bukan junzi, mengenakan pakaian orang yang bukan junzi, baru dapat menjadi orang bajik?"
Mereka (kaum Ru) berkata lagi, "Junzi hanya mengikuti apa yang dilakukan orang kuno dan tidak perlu menciptakan yang baru." Jawab saja pada mereka, "Pada jaman kuno, Hou Yi menciptakan panah, Ji 伃menciptakan jubah perang, Xi Zhong menciptakan kereta, Qiao Chui menciptakan perahu. Kalau begitu, maka tukang sepatu, pembuat jubah perang, tukang kereta, dan tukang kayu semuanya junzi. Sedangkan Hou Yi, Ji 伃, Xi Zhong, dan Qiao Chui, semuanya adalah xiaoren?"
Mereka (kaum Ru) berkata, "Junzi setelah menang perang tidak mengejar prajurit musuh yang sudah lari, menarik busur tetapi tidak memanah mereka, jika kereta musuh terperangkap maka bantu mereka mendorongnya." Jawablah kepadanya, "Jika kedua belah pihak adalah orang bajik, maka tidak mungkin saling berperang. Orang bajik akan membahas masalah dengan logika dan alasan, yang tidak beralasan/berlogika mengikuti yang beralasan/berlogika, yang tidak tahu mengikuti yang tahu. Jika tidak bisa mengemukakan alasan, maka seharusnya tunduk; jika melihat yang baik, maka harusnya mengikuti. Kalau begini, bagaimana mungkin bisa berperang? Dan jika kedua belah pihak adalah orang kasar/jahat, maka walaupun yang menang lalu tidak mengejar musuh, menarik busur tidak memanah, membantu mendorong kereta musuh yang terperangkap, tetap saja tidak bisa menjadi junzi, tetap saja orang kasar/jahat. Pemimpin suci/bijak berperang membasmi kejahatan untuk menolong dunia, jika sudah menang lalu menggunakan ajaran Ru dan berkata pada anak buahnya, 'Jangan kejar yang sudah lari, tarik busur jangan dipanah, jika keretanya terjebak bantu mendorong', maka dengan demikian penjahatnya akan lolos lagi, kejahatan tidak dimusnahkan, tetap akan mencelakakan masyarakat. Tidak ada perbuatan yang lebih tidak ebrbudi daripada ini!"
Mereka (kaum Ru) berkata, "Junzi itu seperti lonceng, jika tidak dipukul maka tidak berbunyi." Seharusnya dijawab begini, "Orang bajik bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatu, juga bersungguh-sungguh dalam berbakti. Jika ada yang baik maka dipuji, ada yang salah maka dinasehati, ini baru jalan menjadi bawahan. Menunggu dipukul baru berbunyi, tidak dipukul tidak berbunyi; menyembunyikan kepandaian namun malas menggunakan tenaga, tenang menunggu ditanya oleh raja dulu baru menjawab. Dengan begini, kalaupun ada hal yang sangat menguntungkan raja, jika tidak ditanya juga tidak akan dikatakan. Jika akan terjadi kekacauan, ada penjahat yang akan beraksi, orang lain tidak tahu, hanya diri sendiri yang tahu; walaupun di sana ada raja dan keluarganya, tapi tetap tidak dikatakan kalau tidak ditanya. Ini namanya penjahat yang membuat kacau. Sikap seperti ini adalah bawahan yang tidak setia, anak yang tidak berbakti. Menghadapi masalah hanya mengambil sikap mundur dan tidak berkata-kata. Saat di kerajaan, jika ada hal yang menguntungkan diri sendiri, bicaranya takut kalah cepat dengan orang lain. Jika raja mengatakan hal yang tidak membawa keuntungan bagi diri sendiri, maka berpangku tangan, memandang ke bawah, berbicara seperti ada nasi di dalam mulutnya, bilang, ‘Hamba belum pernah mempelajarinya.’ Saat raja memerlukan, ia telah pergi jauh meninggalkan raja.”
Asalkan yang mempelajari jalan kebenaran, pasti akan sama-sama mengarah pada kebenaran dan kebajikan. Jika besar dapat mengarahkan orang, sekecil-kecilnya dapat menjadi pejabat, dalam jarak jauh menolong orang lain, dalam jarak dekat membina diri. Jika tidak berbudi maka tidak dilakukan, jika tidak beralasan maka tidak dilakukan. Mengutamakan kepentingan dunia. Jika perbuatan tidak ada keuntungannya, maka dihentikan. Ini adalah jalan untuk menjadi junzi. Dari tindak tanduk Kong X yang kudengar, pada dasarnya sudah berlawanan dengan ini.
Qi Jing Gong bertanya pada Yan Zi: “Kong Zi itu orangnya bagaimana” Yan Zi tidak menjawab. Qi Jing Gong bertanya sekali lagi, namun tetap tidak dijawab. Jing Gong berkata, “Ada banyak yang menceritakan tentang Kong X padaku, semua mengatakan beliau orang bijak. Sekarang aku bertanya padamu, kenapa kau tidak menjawab?” Yan Zi menjawab, “Yan Zi tidak berkemampuan, tidak cukup mengenal orang bijak. Namun saya mendengar, yang namanya orang bijak, jika masuk ke negara orang maka harus mengakrabkan hubungan raja dan pejabat, mendamaikan masalah antara atasan dan bawahan. Kong X pergi ke negara Chu, sudah tahu rencana Bai Gong, tapi malah memberikan Shi Qi kepadanya. Akibatnya, raja hampir tewas dan Bai Gong terbunuh. Aku mendengar, orang bijak tidak memalsukan kepercayaan raja; mendapatkan hati rakyat namun tidak membuat kekacauan. Mengatakan hal yang menguntungkan orang lain kepada raja, mengatakan hal yang menguntungkan raja kepada rakyat. Melakukan tindakan yang berbudi agar diketahui rakyat, juga memikirkan siasat-siasat untuk diberitahukan kepada raja. Kong X membuat rencana dengan seksama, bekerja sama dengan pemberontak, menggunakan kepandaiannya untuk melakukan hal yang tidak baik. Mendorong rakyat bawah untuk melawan raja, mengajari pejabat untuk membunuh raja. Bukan tindakan orang bijak. Masuk ke negara orang lalu bersekongkol dengan pemberontak, tidak sesuai dengan norma yang benar. Tahu ada orang yang tidak setia, malah mendorongnya untuk berontak, ini bukan tindakan yang bajik dan berbudi. Membuat rencana di belakang orang lain, berbicara di belakang orang lain, berbuat hal baik tidak boleh dilihat rakyat, merancang siasat tidak diberitahukan kepada raja. Aku tidak tahu perbedaannya antara Kong X dengan Bai Gong, maka tidak menjawab.” Bai Gong berkata, “Kau telah memberitahukan banyak kepadaku. Kalau bukan kau, aku tidak tahu kalau Kong X itu sama saja dengan Bai Gong.”
Kong Zi pergi ke negara Qi, bertemu dengan Jing Gong. Jing Gong sangat gembira, ingin memberikan wilayah Ni Xi kepadanya, dan memberitahukan hal ini kepada Yan Zi. Yan Zi berkata, “Tidak boleh. Kaum Ru sombong dan lancang, tidak boleh sampai mengajar rakyat; mereka suka musik dan mengacaukan rakyat, tidak boleh membiarkan mereka langsung memerintah rakyat; mereka percaya pada takdir dan malas bekerja, tidak boleh membiarkan mereka jadi pejabat; mereka mengadakan upacara kematian dan bersedih dengan berlebihan, tidak boleh membiarkan mereka terlalu mencintai rakyat; berpakaian aneh dan berekspresi serius, tidak boleh membiarkan mereka mengarahkan orang banyak. Kong X berdandan formal dan serius untuk membingungkan orang, menggunakan alat musik dan tari-tarian untuk mengumpulkan murid, menggunakan ritual-ritual yang bermacam-macam untuk menunjukkan adat kesusilaan, berjuang keras untuk menjalankan ritual-ritual kuno yang rumit agar dilihat orang banyak. Walaupun orang-orang ini yang berpengetahuan luas, namun tidak diperbolehkan menggunakannya untuk membahas masalah dunia, pemikiran yang pesimis dan sedih tidak berguna untuk rakyat. Sampai beberapa kehidupan juga tidak cukup untuk mempelajari semua ilmu mereka, orang-orang muda juga tidak bisa melaksanakan berbagai ritual kesusilaan mereka yang rumit. Mengumpulkan kekayaan juga tetap tidak cukup dan habis untuk urusan musik. Pergi ke mana-mana untuk menyamarkan perkataan mereka, menipu raja saat itu; menggalakkan musik besar-besaran untuk mengacaukan rakyat yang bodoh. Jalan dan ajaran mereka tidak boleh diumumkan kepada dunia, pengetahuan mereka tidak boleh digunakan untuk mengajar rakyat. Jika sekarang raja memberikan gelar pada Kong Zi agar menguntungkan kebudayaan negara Qi, maka itu bukanlah cara untuk mengarahkan rakyat.” Jing Gong berkata, “Baik.” Kemudian beliau memberikan penghormatan yang besar kepada Kong Zi, namun tidak memberikan tanah kepadanya; menemuinya dengan hormat, namun tidak menanyakan tentang ajarannya. Oleh sebab itu, Kong X sangat marah kepada Jing Gong dan Yan Zi. Kemudian mempromisokan Fan Li kepada Tian Chang, memberitahukannya kepada Nanguo Hui Zi, lalu kembali ke negara Lu. Tidak lama kemudian, negara Qi hendak menyerang negara Lu, beliau berkata kepada Zi Gong, “Sekarang sudah waktunya melakukan tindakan besar!” kemudian mengutus Zi Gong ke negara Qi, menemui Tian Chang dengan melalui Nanguo Hui Zi, menasehatinya untuk menyerang negara Wu; juga mengajari marga Gao, Guo, Bao, dan Yan untuk jangan menghalangi Tian Chang memberontak; kemudian menasehati negara Yue untuk menyerang negara Wu. Dalam 3 tahun, negara Qi dan Wu hancur, ratusan juta orang terbunuh, semuanya itu dibunuh oleh Kong X.
Kong X menjabat sebagai sikou (nama jabatan) negara Lu, melepaskan kepentingan umum dan mengabdi kepada marga Jisun. Marga Jisun adalah musuh raja negara Lu yang melarikan diri. Saat marga Jisun memperebutkan gerbang kota dengan orang, Kong X membuka gerbng dan melepaskan Jisun kabur.
Saat Kong X terjebak di antara Chen dan Cai, hanya bisa membuat kuah bubur dengan daun li tanpa sebutir beras pun. Pada hari ke-10, Zi Lu memasak seekor babi, Kong X langsung memakannya tanpa menanyakan asal daging tersebut; menjual baju orang untuk membeli arak, Kong X juga langsung meminumnya tanpa menanyakan asal usulnya. Kemudian Lu Ai Gong datang menjemput Kong Zi; tikarnya ditata kurang rata, ia tak mau duduk; dagingnya dipotong kurang lurus, ia tidak mau makan. Zi Lu datang dan bertanya, “Mengapa tindakan Anda berlawanan dengan saat di Chen Cai?” Kong X menjawab, “Waktu itu, kita sedang terdesak untuk bertahan hidup, sekarang kita untuk kebenaran.” Saat kelaparan tidak masalah untuk mengambil sembarangan untuk bertahan hidup. Saat kenyang, berpura-pura dengan tindakan munafik. Apakah ada tindakan yang lebih menipu dan munafik daripada ini?
Kong X dan murid-muridnya sedang duduk-duduk santai. Ia berbicara, “Shun menemui Gu Shou, Cu Chu merasa tidak tenang. Saat itu sungguh berbahaya! Zhou Gong Dan bukan orang yang berbudi, kalau tidak, mana mungkin ia meninggalkan istrinya dan bermalam di luar?”
Segala tindak tanduk Kong X adalah berasal dari hatinya sendiri. Teman-teman dan murid-muridnya juga meniru Kong X. Zi Gong dan Ji Lu membantu Kong Li membuat rusuh di negara Wei; Yang Huo membuat rusuh di negara Qi; Fo 肸 memberontak di Zhongmou; Qi Diao membuat hukuman mati. Tidak ada yang lebih brutal daripada ini.
Murid tentu akan belajar kata-kata gurunya, meniru tindakan gurunya; hingga tenaganya tak cukup, kepandaiannya tak cukup, barulah berhenti. Sekarang tindakan Kong X saja seperti ini, maka murid-murid Ru yang biasa juga dapat dicurigai.
-----------------------------------------
*) Mohon maaf jika ada terjemahan yang kurang tepat. Tolong berikan kritik & saran jika ada. ^^
Naskah asli sbb :
儒者曰:“亲亲有术,尊贤有等(2)。”言亲疏尊卑之异也。其《礼》曰: 丧,父母,三年;妻、后子,三年;伯父、叔父、弟兄、庶子,其(3);戚族 人,五月。若以亲疏为岁月之数,则亲者多而疏者少矣,是妻、后子与父同也。若以尊卑为岁月数,则是尊其妻、子与父母同,而亲伯父、宗兄而卑子也(4)。逆孰大焉?其亲死,列尸弗敛,登堂窥井,挑鼠穴,探涤器,而求其人矣,以为实在,则赣愚甚矣;如其亡也必求焉,伪亦大矣!
取妻身迎,祗褍为仆(5),秉辔授绥,如仰严亲;昏...礼威仪,如承祭祀。颠覆上下,悖逆父母,下则妻、子(6),妻、子上侵事亲。若此,可谓孝乎?儒者:“迎妻,妻之奉祭祀;子将守宗庙。故重之。”应之曰:此诬言也!其宗兄守其先宗庙数十年,死,丧之其;兄弟之妻奉其先之祭祀,弗散(7);则丧妻子三年,必非以守、奉祭祀也。夫忧妻子以大负累(8),有曰:“所以重亲也。”为欲厚所至私,轻所至重,岂非大奸也哉!
有强执有命以说议曰:“寿夭贫富,安危治乱,固有天命,不可损益。穷达、赏罚、幸否有极(9),人之知力,不能为焉!”群吏信之,则怠于分职;庶人信之,则怠于从事。吏不治则乱,农事缓则贫,贫且乱,政之本(10),而儒者以为道教,是贼天下之人者也。
且夫繁饰礼乐以淫人,久丧伪哀以谩亲,立命缓贫而高浩居,倍本弃事而安怠傲,贪于饮食,惰于作务,陷于饥寒,危于冻馁,无以违之。是若人气(11),■鼠藏,而羝羊视,贲彘起。君子笑之,怒曰:“散人焉知良儒!”夫夏乞麦禾,五谷既收,大丧是随,子姓皆从,得厌饮食。毕治数丧,足以至矣。因人之家翠以为,恃人之野以为尊(12),富人有丧,乃大说喜,曰: “此衣食之端也!”
儒者曰:“君子必服古言(13),然后仁。”应之曰:所谓古之言服者,皆尝新矣,而古人言之服之,则非君子也?然则必服非君子之服,言非君子之言,而后仁乎?
又曰:“君子循而不作。”应之曰:古者羿作弓,伃作甲,奚仲作车,巧垂作舟;然则今之鲍、函、车、匠,皆君子也,而羿、伃、奚仲、巧垂,皆小人邪?且其所循,人必或作之;然则其所循,皆小人道也。
又曰:“君子胜不逐奔,掩函弗射(14),施则助之胥车。”应之曰:“若皆仁人也,则无说而相与;仁人以其取舍、是非之理相告,无故从有故也,弗知从有知也,无辞必服,见善必迁,何故相?若两暴交争,其胜者欲不逐奔,掩函弗射,施则助之胥车,虽尽能,犹且不得为君子也,意暴残之国也。圣将为世除害,兴师诛罚,胜将因用儒术令士卒曰:‘毋逐奔,掩函勿射,施则助之胥车。’暴乱之人也得活,天下害不除,是为群残父母而深贱世也,不义莫大矣!”
又曰:“君子若钟,击之则鸣,弗击不鸣。”应之曰:“夫仁人,事上竭忠,事亲得孝,务善则美,有过则谏,此为人臣之道也。今击之则鸣,弗击不鸣,隐知豫力,恬漠待问而后对,虽有君亲之大利,弗问不言;若将有 大寇乱,盗贼将作,若机辟将发也,他人不知,己独知之,虽其君、亲皆在,不问不言。是夫大乱之贼也。以是为人臣不忠,为子不孝,事兄不弟,交遇人不贞良。夫执后不言,之朝,物见利使己,虽恐后言;君若言而未有利焉,则高拱下视,会噎为深,曰:‘唯其未之学也。’用谁急,遗行远矣。”
夫一道术学业仁义者,皆大以治人,小以任官,远施周偏,近以修身,不义不处,非理不行,务兴天下之利,曲直周旋,利则止,此君子之道也。以所闻孔某之行,则本与此相反谬也!
齐景公问晏子曰:“孔子为人何如?”晏子不对。公又复问,不对。景公曰:“以孔某语寡人者众矣,俱以贤人也,今寡人问之,而子不对,何也?”晏子对曰:“婴不肖,不足以知贤人。虽然,婴闻所谓贤人者,入人之国,必务合其君臣之亲,而弭其上下之怨。孔某之荆,知白公之谋,而奉之以石乞,君身几灭,而白公僇(15)。婴闻贤人得上不虚,得下不危,言听于君必利人,教行下必于上(16),是以言明而易知也,行明而易从也。行义可明乎 民,谋虑可通乎君臣。今孔某深虑同谋以奉贼(17),劳思尽知以行邪,劝下乱上,教臣杀君,非贤人之行也。入人之国,而与人之贼,非义之类也。知人不忠,趣之为乱,非仁义之也(18)。逃人而后谋,避人而后言,行义不可明于民,谋虑不可通于君臣,婴不知孔某之有异于白公也,是以不对。”景公曰:“呜乎!贶寡人者众矣,非夫子,则吾终身不知孔某之与白公同也。”
孔某之齐见景公,景公说,欲封之以尼溪,以告晏子。晏子曰:“不可!夫儒,浩居而自顺者也,不可以教下;好乐而淫人,不可使亲治;立命而怠事,不可使守职;宗丧循哀(19),不可使慈民;机服勉容(20),不可使导众。孔某盛容修饰以蛊世,弦歌鼓舞以聚徒,繁登降之礼以示仪,务趋翔之节以观众;博学不可使议世,劳思不可以补民;累寿不能尽其学,当年不能行其礼(21),积财不能赡其乐。繁饰邪术,以营世君;盛为声乐,以淫遇民(22)。其道不可以期世(23),其学不可以导众。今君封之,以利齐俗,非所以导国先众。”公曰: “善。”于是厚其礼,留其封,敬见而不问其道。孔某乃恚,怒于景公与晏子,乃树鸱夷子皮于田常之门,告南郭惠子以所欲为。归于鲁,有顷,间齐将伐鲁,告子贡曰:“赐乎!举大事于今之时矣!”乃遣子贡之齐,因南郭惠子以见田常,劝之伐吴,以教高、国、鲍、晏,使毋得害田常之乱。劝越伐吴,三年之内,齐、吴破国之难,伏尸以言术数(24),孔某之诛也。
孔某为鲁司寇,舍公家而奉季孙,季孙相鲁君而走,季孙与邑人争门关,决植。
孔某穷于蔡、陈之间,藜羹不糂。十日,子路为享豚,孔某不问肉之所由来而食;号人衣以酤酒,孔某不问酒之所由来而饮。哀公迎孔子,席不端 弗坐,割不正弗食。子路进请曰:“何其与陈、蔡反也?”孔某曰:“来,吾语女:曩与女为苟生,今与女为苟义。”夫饥约,则不辞妄取以活身;赢鲍,则伪行以自饰。污邪诈伪,孰大于此?
孔某与其门弟子闲坐,曰:“夫舜见瞽叟孰然,此时天下圾乎?周公旦非其人也邪?何为舍其家室而托寓也?”
孔某所行,心术所至也。其徒属弟子皆效孔某:子贡、季路,辅孔悝乱乎卫,阳货乱乎齐,佛肸以中牟叛,漆雕刑残,莫大焉!
夫为弟子后生,其师必修其言,法其行,力不足、知弗及而后已。今孔某之行如此,儒士则可以疑矣!
注释
(1)《非儒》上、中皆佚,此篇主要是批驳以孔子为代表的儒家的礼义思想。墨子反对儒家婚丧之礼,实则是反对“亲有差”。又指责儒家的礼乐与政事、生产皆无益,又通过晏婴等之口,讽刺孔子与君与民都是口头上讲仁义,实际上鼓励叛乱,惑乱人民。本篇反映了儒、墨两家在思想认识上的激烈斗争。(2)术:王引之认为即“杀”,差意。(3)其:通“期”,一年。(4)亲:依王念孙当作“视”。卑子:庶子。(5)祗褍:即“缁袘”假借字。(6)则:当为“列”。(7)散:当为“服”。(8)忧:通“优”。(9)...否:不幸。(10)本句依孙诒让说“政之本”前脱一“倍”字。(11)人气:当作“乞人”。(12)本句当作:“因人之家以为尊,恃人之野以为翠。”(13)服古言:当作“古服言”。(14)函:陷阱。(15)僇:通 “戮”。(16)此句当作“教行于下必利上。”(17)本句中“臣”为衍字。(18)此句疑作“非仁义之类也”。(19)宗:当作“崇”。循:当作 “遂”。(20)机服:依于省吾说为“异服”。(21)当年:壮年。(22)遇:通“愚”。(23)期:当作“示”。(24)言:为“亿”之省误。术:通 “率”。
BY : 海上明月